
Kanker Payudara: Pemahaman, Gejala, dan Upaya Pencegahan
Kanker Payudara: Pemahaman, Gejala, dan Upaya Pencegahan
cekkesehatan.com ~~ Kanker payudara adalah jenis kanker yang sering dijumpai pada wanita, meskipun pria juga dapat mengalaminya. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di payudara berkembang secara tidak normal dan membentuk massa atau tumor. Jika tidak di obati, sel-sel kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui sistem limfatik atau darah. Meskipun penyakit ini sering kali di kaitkan dengan wanita, penting untuk di ingat bahwa pria juga dapat mengidapnya, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit.
Penyebab kanker payudara sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor, termasuk faktor genetik, lingkungan, serta gaya hidup. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai penyakit ini, gejala yang perlu diwaspadai, faktor risiko yang memengaruhi, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk pencegahan dan deteksi dini.
1. Apa Itu Kanker Payudara?
Kanker payudara adalah kanker yang di ulai di sel-sel payudara. Payudara terdiri dari jaringan kelenjar yang menghasilkan susu, saluran yang menghubungkan kelenjar susu ke puting, serta jaringan ikat dan lemak yang memberikan struktur dan bentuk pada payudara. Sebagian besar di mulai di saluran susu (duktus), namun kanker juga bisa berkembang di kelenjar susu itu sendiri (lobulus).
Kanker payudara dibagi menjadi beberapa tipe, dengan yang paling umum adalah duktal infiltratif (IDC), yang dimulai di saluran susu dan menyebar ke jaringan sekitarnya. Selain itu, ada juga lobular (ILC), yang berasal dari kelenjar susu dan memiliki karakteristik pertumbuhan yang berbeda.
2. Gejala Awal
Gejala kanker ini bervariasi tergantung pada jenis dan stadium kanker. Beberapa wanita tidak merasakan gejala sama sekali pada tahap awal, sementara yang lain dapat mengalami beberapa tanda atau perubahan pada payudara mereka. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin terkait dengan kanker ini:
a. Benjolan di Payudara
Benjolan atau massa di payudara adalah gejala umum yang dapat terasa keras dan tidak bergerak. Meskipun tidak semua benjolan adalah kanker, setiap benjolan yang muncul harus di periksa oleh dokter.
b. Perubahan pada Ukuran atau Bentuk Payudara
Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan pada bentuk atau ukuran payudara. Payudara bisa membesar atau mengecil, atau mungkin ada pembengkakan yang tidak biasa pada satu sisi payudara.
c. Perubahan pada Kulit Payudara
Kulit payudara yang terinfeksi kanker bisa terlihat kemerahan, keriput, atau bahkan berkerut, menyerupai kulit jeruk. Kondisi ini di kenal dengan istilah “peau d’orange”.
d. Pelepasan Cairan dari Puting
Jika terjadi pelepasan cairan dari puting yang tidak normal, terutama jika cairan berwarna darah atau kuning, ini juga bisa menjadi tanda.
e. Nyeri atau Sensasi Tidak Nyaman
Meski penyakit ini sering kali tidak menyebabkan rasa sakit pada tahap awal, beberapa wanita melaporkan adanya rasa nyeri atau ketidaknyamanan di payudara atau puting.
f. Perubahan pada Puting
Puting bisa tertarik ke dalam (inverted), atau berubah bentuk dan warna. Hal ini juga bisa menjadi indikasi kanker payudara, terutama jika disertai dengan gejala lain.
3. Faktor Risiko
Penyebab pasti penyakit ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit ini. Beberapa faktor risiko utama kanker payudara antara lain:
a. Faktor Genetik dan Keturunan
Kanker payudara dapat di wariskan dari keluarga, meskipun sebagian besar kasus peyakit ini tidak berhubungan dengan riwayat keluarga. Beberapa mutasi gen, seperti BRCA1 dan BRCA2, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kanker payudara. Jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga, terutama pada usia yang lebih muda, risiko seseorang mungkin lebih tinggi.
b. Usia
Usia adalah faktor risiko utama untuk penyakit ini. Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambah-nya usia, terutama setelah usia 50 tahun, ketika menopause terjadi.
c. Jenis Kelamin
Wanita memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena kanker payudara di bandingkan pria. Namun, meskipun langka, pria juga bisa mengidap kanker payudara.
d. Riwayat Kesehatan
Wanita yang memiliki riwayat sakit ini pada satu sisi payudara memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker di sisi payudara yang lain.
e. Paparan Hormon
Wanita yang memulai menstruasi lebih awal atau mengalami menopause lebih lambat memiliki paparan lebih lama terhadap hormon estrogen dan progesteron, yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Penggunaan terapi penggantian hormon (HRT) juga dapat meningkatkan risiko ini.
f. Gaya Hidup dan Pola Makan
Faktor gaya hidup seperti konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan diet yang tinggi lemak dapat meningkatkan risiko kanker . Diet rendah serat dan tinggi lemak jenuh telah di kaitkan dengan peningkatan risiko pada beberapa penelitian.
4. Deteksi Dini
Deteksi dini sangat penting dalam penanganan kanker karena dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi tingkat kematian akibat kanker. Beberapa cara untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini adalah:
a. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan payudara sendiri adalah langkah awal untuk mendeteksi perubahan atau benjolan, sebaiknya dilakukan rutin setiap bulan setelah menstruasi selesai. Jika Anda menemukan perubahan yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
b. Mamografi
Mamografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X untuk mendeteksi benjolan atau kelainan, disarankan untuk wanita usia 40 tahun ke atas atau yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara.
c. Ultrasonografi Payudara
Ultrasonografi payudara di gunakan untuk memeriksa struktur payudara lebih lanjut, terutama jika ada benjolan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik atau mamografi. Pemeriksaan ini berguna untuk membedakan antara benjolan yang bersifat jinak dan kanker.
d. Biopsi
Biopsi adalah prosedur medis di mana sampel jaringan dari benjolan payudara di ambil dan di periksa di laboratorium untuk menentukan apakah itu kanker atau tidak.
5. Pengobatan Kanker payudara
Pengobatan ini bergantung pada stadium dan jenis kanker yang di alami. Beberapa jenis pengobatan yang umum di gunakan untuk mengatasi penyakit ini antara lain:
a. Operasi
Pembedahan adalah cara paling umum untuk mengangkat tumor atau bahkan seluruh payudara (mastektomi) jika di perlukan. Jenis pembedahan tergantung pada lokasi dan ukuran tumor.
b. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus untuk menghancurkan sel kanker, sering diberikan setelah operasi untuk mencegah kekambuhan atau penyebaran kanker.
c. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi atau untuk mengecilkan tumor yang lebih besar.
d. Terapi Hormon
Jika kanker payudara tergantung pada hormon untuk pertumbuhannya, terapi hormon seperti tamoksifen atau aromatase inhibitor dapat digunakan untuk menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh.
e. Imunoterapi dan Terapi Target
Imunoterapi dan terapi target adalah pengobatan yang lebih baru yang menargetkan sel-sel kanker dengan lebih tepat, mengurangi kerusakan pada sel-sel sehat.
6. Pencegahan
Walaupun tidak ada cara pasti untuk mencegah , beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko, seperti:
- Menjaga berat badan ideal dan menjalani pola hidup sehat, termasuk diet seimbang dengan banyak serat dan rendah lemak.
- Berolahraga secara rutin.
- Menghindari konsumsi alkohol berlebihan.
- Menyusui anak, karena dapat mengurangi risiko kanker pada wanita.
- Memeriksakan diri secara rutin dan melakukan deteksi dini seperti mamografi dan pemeriksaan payudara sendiri.